
Allah SWT berfirman : "Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui" (QS. An-Nahl:43)
Pertanyaan-pertanyaan sekitar maulid Nabi SAW.
1. Siapakah manusia pertama yang mengenang/memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW?
Jawab:
Setelah dilakukan analisa tentang manusia pertama yang memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, ternyata beliau (Nabi Muhammad SAW) sendiri. Hal ini terbukti ketika beliau menjawab pertanyaan sahabat yang bertanya tentang puasa sunnah hari senin, beliau menjawab alasan disunnahkannya puasa hati senin adalah
"di hari itu aku dilahirkan".
2. Bagaimana dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang banyak dilakukan oleh umat muslim sekarang? Padahal yang tersebut tidak dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW. Bolehkah kita melakukan suatu kreasi keagamaan ysng tidak dilakukan Nabi SAW? Apakah agama Islam memberikan kesempatan kepada umatnya untuk berkreasi dalam agama? Apa dalilnya? Dan siapa
pelaku pertamanya?Jawab:
Setelah Para Ulama melakukan analisa, akhirnya mereka (Para Ulama) memperoleh kesimpulan bahwa berkreasi / mencetuskan sebuah karya (kreatifitas) dalam agama dibolehkan selama hal itu bermanfaat bagi umat Islam dan Nabi Muhammad SAW pun membua peluang lebar-lebar bagi umatnya untuk produktif dalam berkreasi, dan umat Islam pun berlomba-lomba untuk melakukannya dalam rangka meramaikan syiar Islam dan menyebarkan karya-karya bermanfaat untuk umat muslim baik dari kalangan sahabat, tabi'in dan ulama-ulama terdahulu dan sekarang.
Peringatan Maulid Nabi SAW adalah termasuk kreatifitas yang baik untuk maslahat umat Islam dan merupakan bid'ah yang baik (hasanah) dan diperbolehkan. Adapun dalilnya adalah:
a. Hadist yang terdapat dalam kitab Shahih Muslim pada kitab zakat, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang menciptakan sebuah kreatifitas yang baik dalam ISlam, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun" Hadist ini umum untuk seluruh umat Nabi SAW.
b. Mafhum Mukhalafah (istilah dalam ilmu Ushul Fiqih) pemahaman dari hadist: "Siapa yang mencetuskan suatu urusan kreatifitas agama yang tidak ada landasan dari agama maka ia tertolak", berarti dapat difahami dari Hadist ini bahwa "Siapa yang mencetuskan suatu urusan (kreatifitas) yang ada dasar agamanya maka ia dapat diterima". Adapun yang pertama kali mengamalkan Hadist ini adalah para sahabat Sadatina Abu Bakar, Umar dan Zaid bin Tsabit radhiallahu'anhum. Mereka telah membukukan Al-Qur'an hingga disebut mushaf, yang awalnya merekasempat berpikir bahwa hal ini tidak dikerjakan Rasulullah SAW. Namun pada akhirnya mereka menyatakan "Wallahi hadza khair" Demi Allah ini perbuatan yang baik, dan Allah SWT pun melapangkan hati mereka. Lalu Sayyidina Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan ayat-ayat yang tertulis pada tulang belulang, pelepah kurma dan dari para penghapal Al-Qur'an (Shahih Bukhari Juz 3 Hadist 4679). Bahkan zaman sekarang Al-Qur'an bukan hanya dibukukan namun dikemas kedalam sebuah CD/MP3 dan linnya. Sehingga kita dapat merasakan manfaatnya. Bukankah ini bid'ah yang hasanah (baik)?
3. Lalu apa contoh bid'ah yang sayyiah (buruk/sesat)?

Jawab:
Banyak, diantaranya:
a. Menambah / mengurangi jumlah rakaat shalat fardhu dengan sengaja.
b. Menyakini adanya Nabi setelah Nabi Muhammad SAW.
c. Menyakini Rukun Islam yang 5 tidak wajib, baik keseluruhan maupun salah satu dari Rukun Islam yang 5 tersebut.
d. Memungkiri Rukun Iman yang 6, baik keseluruhan maupun salah satu dari Rukun Iman yang 6 tersebut.
e. Menyakini bahwa Al-Qur'an sudah tidak relevan dengan zaman.
f. Pengantin laki-laki dan wanita berdampingan saat Aqad Nikah.
g. Mengucapkan "Selamat Natal" dan hari raya agama lain. Dan masih banyak lagi.
4. Apa isi peringatan maulid yang banyak berkembang sekarang ini? Dan apa masing-masing dalil yang membolehkannya?
Jawab:
a. Berkumpul bersama umat muslim dan para ulama dan tokoh agama (orang-orang shalih) dalam sebuah perkumpulan maulid. Sudah kita ketahui bahwa sholat berjama'ah lebih baik daripada shalat sendiri, makan bersama lebih baik daripada makan sendiri. Tidak ada satupun larangan agama untuk berjama'ah dalam beribadah karena terdapat banyak hikmah, seperti silaturrahmi kepada sesama muslim dan para ulama atau tokoh agama (orang0orang shalih) dan lain-lain. Kebersamaan dalam dalam berjama'ah yang dilarang agama hanya dalam MAKSIAT seperti acara musik dangdutan, musik UNDERGROUND yang belakangan ini banyak menelan korban meninggal tragis atau seperti campur baur (laki-laki perempuan) walaupun acara tersebut baik.
b. Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan hal tersebut merpakan perintah Allah SWT:
"Sesungguhnya Allah SWT dan para malaikat-malaikatNya bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan ucapkan salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab:56)
c. Di dalam peringatan Maulid terdapat pembacaan kisah (ringkas) kehidupan Nabi Muhammad SAW. dalilnya:
"Dan kami ceritakan kepadamu kisah-kisah para Rasul itu agar memantapkan hatimu." (QS. Hud:120)
Jika hati Nabi SAW yang jauh lebih baik dari hati kita masih butuh dimantapkan dengan kisah-kisah para RasulNya, apalagi hati kita yang sering goyah.
d. Berdiri pada saat maulid adalah (tradisi ungkapan) bentuk ta'zim penghormatan untuk sesuatu (manusia) yang kita hormati. Di dalam kitab Shahih Bukhari Juz 3 Hadist ke 4121, Nabi SAW memerintahkan orang-orang Anshor untuk berdiri ketika mereka kedatangan pemimpin mereka (suku Anshor yang bernama Sa'ad bin Mu'adz) "Bangunlah untuk pemimpin kalian". Hal ini sering kita lihat pula di DPR MPR semua baik ketua dan anggotanya berdiri ketika dikumandangkan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" sebagai tanda penghormatan, dan tak satu ulama pun yang memungkiri / melarang perbuatan tersebut.
5. Kapan pertama kali peringatan maulid dibuat (diadakan)?
Jawab:
Dalam buku sejarah Nabi SAW yang berjudul "Muhammad Rasulullah" diterangkan bahwa hal itu pertama kali terjadi pada tahun 300 H oleh seorang raja yang menurut Imam Nawawi ia pemimpin yang adil dan wara', raja itu bernama Mudzafar dan panglimanya adalah Sholahuddin Al Ayyubi. Oleh karena pada zaman tersebut umat Islam turun kwalitas keimanannya disebabkan mereka buta akan mengenal Nabi Muhammad SAW, bahkan mungkin ada yang di rumahnya sama sekali tidak terdapat buku sejarah Nabinya, bahkan mengidolakan orang lain, terlebih lagi yang menjadi idolanya adalah orang-orang kafir. Jadi peringatan maulid ini sudah ada sejak kurang lebih 1100 tahun yang lalu, dan entah sudah berapa juta umat Nabi Muhammad SAW yang merayakannya.
6. Adakah peringatan Maulid yang tidak sesuai dengan Islam?
Jawab :
Ada, dan kita harus mengubahnya. Peringatan maulid ini sesungguhnya harus sesuai dengan ajaran Islam. Contohnya: 1. Dua orang pembawa acara (MC) yang berkolaborasi antara (MC) laki-laki dan (MC) wanita padahal dia dan yang hadir adalah orang-orang yang bukan muhrim. 2. Qori Al-Qur'an laki-laki dan pembaca terjemahnya (sari tilawah) seorang wanita yang duduk berdampingan ataupun tidak berdampingan pada perkumpulan yang terdapat orang-orang yang bukan muhrimnya. 3. Sambutan panitia seorang wanita dan penceramah wanita (Ustadzah) dihadapan para laki-laki yang bukan muhrim. 4. Menyanyikan lagu-lagu gambus yang tidak Islami di dalam Masjid seperti "Nawarti Ayyami". 5. Bertepuk tangan "adat Yahudi" dan penceramah yang bernyanyi-nyanyian di Masjid / Mushalla.
Adapun bershalawat kepada Nabi Muahammad SAW di dalam Masjid maka itu hal yang baik. Apabila yang hair terdapat laki-laki dan waita pada satu tempat maka boleh saja dengan catatan tempatnya dipisah dengan memakai tirai / kain.
7. Apakah manfaat dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW?
Jawab:
Sangat banyak, diantaranya: Silaturrahmi, menuntut ilmu, mensyiarkan agama, bersedekah makanan, meneladani Rasulullah SAW, menghidupkan ilmu agama, menegur (memberi peringatan) kesalahan yang terdapat pada kaum muslimin dan masih banyak lagi yang lainnya.
Alkisah:
Terdapat sebuah Rumah Sakit di Bekasi yang belum pernah mengadakan peringatan Maulid. Pada tahun 2007, beberapa karyawan Rumah Sakit tersebut mengadakan peringatan Maulid untuk pertama kalinya. Pada saat itu hadir komisaris (Pemilik Rumah Sakit) dan berkata dalam sambutannya: "Hati saya senang hari ini karena melihat karyawati saya memakai jilbab, maka mulai hari ini saya terapkan jibab menjadi seragam wajib bagi para karyawati Rumah Sakit ini". Hingga kini -Alhamdulillah- peraturan tersebut masih berjalan berkat peringatan Maulid Nabi SAW sosok pembawa syariah Islam.
Jika ada orang yang berkata bahwa peringatan Maulid banyak dihadiri oleh para pendosa, orang-orang yang meninggalkan shalat dan para pelaku maksiat lainnya, katakan kepada orang tersebut apakah kita sudah bisa memvonis bahwa diri kita orang baik? Apakah yang shalat Jum'at dan yang shalat Ied orang baik? Apakah yang thawaf di Ka'bah semua orang baik?
Peringatan Maulid berdampak baik bagi umat muslim dan para pelaku maksiat, telah banyak ahli maksiat yang bertaubat berkat peringatan Maulid, bahkan kami telah menemukan orang yang Allah SWT beri hidayah untuk memeluk agama Islam sebab perantara peringatan Maulid. Karena di dalamnya terdapat kisah seorang tauladan yang berakhlak luhur, yang syriatnya memenuhi alam dunia, Nabi Muhammad SAW. Adapun salah satu bukti kebenaran Maulid, kami mendapati banyak orang-orang yang sering menghadirinya meninggal dalam keadaan Khusnul Khotimah dan ada juga yang bermimpi bertemu Rasulullah SAW atau mendapat salam lewat mimpi.