Jumat, 06 Maret 2009

Dunia Bisa dan Pasti Akan Kiamat

Dunia Bisa dan Pasti Akan Kiamat.

Sebagaimana telah banyak disebutkan dalam buku-buku Islami tentang Hari Kiamat dan tanda-tandanya. Hal ini menjadi buah bibir dan bahan penelitian bagi para Ulama dan Ilmuwan Astronomi di abad 20 untuk mengungkap peristiwa Hari Kiamat dan sebab-sebab terjadinya menurut argumentasi dan bukti-bukti yang akurat.

Allah swt telah banyak menyebutkan dalam Al-Qur'an tentang peristiwa Hari Kiamat dan tanda-tandanya secara jelas. Dimana penjelasan dan penggambaran tentang hari itu sangat memprihatinkan sehingga Allah swt menjadikan Hari Kiamat sebagai salah satu surat dalam Al-Qur'an. Maka wajib hukumnya bagi seorang Muslim mengimani terjadinya Hari Kiamat.

Pertama-tama, ketauhilah bahwa jagat raya ini terbentuk pertama kalinya melalui peristiwa "Big Bang" yaitu ledakan besar. Proses terjadinya alam semesta telah diinformasikan Al-Qur'an secara garis besarnya saja. Al-Qur'an memberi informasi kepada kita bahwa dahulunya alam semesta ini adalah sesuatu yang padu. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya sebagai berikut:
" Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya, dan Kami jadikan yang hidup barasal dari air, maka mengapa mereka tidak beriman?" (Q.S. Al-Anbiya : 30)

Al-Qur'an memang tidak menyebutkan bagaimana terjadinya pemisahan itu. Namun, apa yang dikemukakan ayat tersebut tentang keterpaduan alam raya dan pemisahannya itu ternyata dibenarkan oleh observasi para ilmuwan.

Pada tahun 1929 seorang ilmuwan Edwin P. Hubble (1889-1953) melakukan observasi dengan menggunakan teropong bintang raksasa. Hasil dari observasi Hubble menunjukkan bahwa sesungguhnya alam semesta mengalami pemuaian.Artinya alam semesta berekspansi (mengembang).

Fisikawan Rusia, George Gamow (1904-1968), menuturkan bahwa ekspansi alam semesta telah melahirkan kurang lebih seratus miliar galaksi yang masing-masing rata-rata memiliki 100 miliar bintang. Tetapi, sebelumnya bila ditarik ke belakang kesemuanya merupakan satu gumpalan yang terdiri atas neutron-neutron. Gumpalan itulah yang meledak dengan dahsyat, dan dikenal dengan istilah ledakan besar "Big Bang".

Awalnya penemuan tersebut diduga sebagai kesalahan. Akan tetapi, lama kelamaan banyak ilmuwan yang mendukung dan menerimanya. Para ilmuwan sendiri akhirnya menyimpulkan apa yang disebut teori "The Expanding Universe". Menurut teori ini, alam semesta bersifat seperti balon atau gelombang karet yang sedang ditiup ke segala arah. langit kita yang dewasa ini, sebenarnya semakin tinggi dan semakin mengembang ke segala arah dengan kecepatan yang luar biasa. Teori ini diperkuat dengan firman Allah swt yang berbunyi sebagai berikut:
" Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan? Dan langit, bagaimana ditinggikan?".
(Q.S. Al-Gasyiyah : 17-18)

Bumi kita dilingkupi oleh ruang angkasa (langit). Langit ditinggikan berarti ia bergerak sedemikian rupa ke arah tegak lurus pada seluruh permukaan bumi. Karena bumi bulat, ini berarti bahwa langit yang melingkupi bumiharus mengembang ke segala arah. Demikian surah Al-Gasyiyah ini bertemu maknanya yang dipertegas oleh firman-Nya yang lain:
" Dan langit kami dirikan dengan kekuasaan Kami, dan Kami benar-benar meluaskannya". ( Q.S. Az-Zariyat : 47)

Jika pada balon yang mengembang tadi disebabkan oleh tekanan udara yang kita tiupkan, maka apa yang menyebabkan jagat raya mengembang? Para ahli sepakat bahwa mengembangnya jagat raya ini karena gaya tolak saling menjauh antara massa mula-mula yang terbentuk setelah ledakan besar (Big Bang). Lalu bagaimana seterusnya? terhadap hal ini terdapat 2 pandangan para ahli. Pandangan pertama mengatakan bahwa setelah mengembang maka suatu saat jagat raya akan berhenti mengembang. Inilah yang disebut sebagai model flat univers. Sedangkan pandangan kedua menyebutkan bahwa pada suatu saat jagat raya akan berhenti mengembang lalu kembali berkontraksi akibat gaya gravitasi antara massa jagat raya. Nampaknya, banyak ahli yang mendukung pandangan kedua ini. Jadi pada suatu saat jagat raya akan mengecil kembali sampai menjadi satu titik. Dan saat inilah jagat raya dikatakan secara ilmiah sebagai zaman keruntuhan besar (Big Crash). Jika dihubungkan dengan pemahaman kita, pada zaman inilah yang dimaksudkan dengan kiamat. wallahu a'lam bishowab.

Sekarang kita mengetahui bahwa benda-benda langit semakin menjauhi bumi. Makin jauh letaknya semakin besar pula kecepatannya. Kecepatannya menjauhi bumi bertambah 15 km/detik untuk setiap jarak sejuta tahun cahaya dari kita (1 tahun cahaya = 10 triliun km). Dari sini diperhitungkan bahwa alam semesta ini telah terbentuk kira-kira sejak 20 miliar tahun yang silam.

Pendapat lain mengatakan bahwa terjadinya kiamat disebabkan akibat tabrakan bumi dengan planet lain. Kita tahu bahwa semua planet mengelilingi matahari dengan orbit yang berbeda-beda baik kemiringan bidang ekleptikanya maupun jari-jari orbitnya. Dengan cara ini, planet tidak bertabrakan atau kacau. Walaupun demikian, suatu saat semua planet akan berada sejajar antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk garis lurus. Pada keadaan demikian maka gaya gravitasi matahari dan gravitasi planet-planet saling meniadakan sehingga planet termasuk bumi kita bertabrakan dan keluar dari jalur orbitnya. Kondisi dimana planet berada dalam satu garis inilah juga menyebabkan bumi dan isinya lenyap. Bahkan diprediksikan oleh seorang astronom Indonesia bahwa tanggal 12 Desember 2012 akan terjadi Kiamat yang disebabkan oleh peristiwa tabrakan 2 benda langit yang membentur bumi. Pendapat ini dikuatkan pula oleh paranormal da peramal Indonesia. Mungkinkah bumi akan mengakhiri tugasnya untuk berotasi dan berevolusi? Akankah terjadi Hari Kiamat sebelum datang tanda-tanda yang telah dikatakan Rasulullah saw tentang kemunculan Dajjal, Imam Mahdi, dan Nabi Isa as? wallahu a'lam bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar